X-TKJ2
|
[
|
ABDUL AZIS ARYADI
HABIBI BAGUS SULIANO
MUHAMAD RAFLI SYARULLOH
MUHAMMAD NOVAN SYAPUTRA
|
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang IP Address ini. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad
SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama
Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam
semesta.
Penulis sangat
bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas pendidikan
agama dengan judul "IP address dan subneting. Disamping itu, kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada teman – teman kelompok 5 yang telah
bekerja sama selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga makalah ini
selesai.
Demikian yang dapat
kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan jangan lupa ajukan
kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa diperbaiki.
Bogor,
September 2016
Kelompok 5
DAFTAR ISI
Daftar Pustaka............................................................................... ..1
IP Address ...................................................................................... 2
A. IP Address..............................................................................2
B. Sejarah IP Address................................................................ 2
C. Format penulisan IP Address.................................................3
D. Jenis-jenis IP Addres..............................................................4
E. Pembagian kelas IP Address..................................................5
F. Address khusus.......................................................................6
G. Aturan Dasar Pemilihan Network ID dan Host ID................... 7
Subnetting.........................................................................................7
A. Pengertian................................................................................7
B. Alasan Melakukan Subnetting................................................8
C. Tujuan Subnetting...................................................................8
D. Fungsi Subnetting....................................................................8
E. Proses Subnetting....................................................................9
F. Mengenal Teknik Subneting....................................................9
G. Aturan-aturan Dalam Membuat
subnetting.............................9
H. Perhitungan Subnetting..........................................................10
IP ADDREES DAN SUBNETTING
Ø IP ADDRESS
IP Address adalah
alamat yang diberikan ke jaringan dan peralatan jaringan yang menggunakan
protokol TCP/IP. Ip Address terdiri dari 32 bit angka biner yang dapat
dituliskan sebagai 4 angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti
192.16.10.1.
IP Address terdiri dari
2 bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID menentukan alamat dari
jaringan dan host ID menentukan alamat dari peralatan jaringan.
IP Address digunakan
sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga IP Address
merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal karena metode pengalamatannya
yang telah diterima di seluruh dunia.
B.
Sejarah
IP Address
Alamat IP awalnya
ditetapkan sebagai nomor 32-bit, yang sekarang dinamakan Internet Protocol Version 4 (IPV4),
dan masih digunakan saat ini. Namun, karena pertumbuhan yang besar dari
internet dan penipisan yang dihasilkan dari ruang alamat terciptalah Internet
Protocol Version 6 (IPV6), menggunakan 128 bit untuk alamat.
C.
Format
Penulisan IP Address
IP Address terdiri dari bilangan
biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik setiap bitnya. Tiap bitnya
disebut octet. Bentuk IP address
dapat dituliskan sebagai berikut:
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Jadi,
IP Address 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11111111.11111111.11111111.11111111.
Notasi IP address dengan
bilangan biner seprti ini susah digunakan untuk digunakan, sehingga sering
ditulis dalam 4 bilangan decimal yang masing-masing dipisahkan oleh 4 buah
titik yang lebih dikenal dengan ‘notasi decimal bertitik’. Setiap bilangan
decimal merupakan nilai dari satu oktet IP address.
D.
Jenis
Jenis IP Address
(a) IP Public
Ini adalah Internet Assigned Numbers
Authority (IANA) terdaftar alamat yang terlihat di Internet. Public bit
tertinggi range address bit network address.
§
kelas A 0
0 – 127* 8
§
kelas B 10
128 – 191 16
§
kelas C 110
192 – 223 24
§
kelas D 1110
224 – 239 28
(b) Privat
Privat Address adalah kelompok IP Addres yang
dapat dipakai tanpa harus melakukan pendaftaran. IP Address ini hanya dapat
digunakanuntuk jaringan local (LAN) dan tidak dikenal dan diabaikan oleh
Internet. Alamat ini adalah unik bagi jaringan lokalnya tetapi tidak unik bagi
jaringan global. Agar IP Private ini dapat terkoneksi ke internet, diperlukan
peralatan Router dengan fasilitas Network Address Traslation
(NAT).
Berikut adalah Alamat yang dicadangkan untuk jaringan
private:
§ Private Address Kelas
A :
IP Address dari
10.0.0.0 – 10.255.255.254, setara dengan sebuah jaringan dengan 24 bit host.
Atau sekitar 16.777.214 host
§ Private Address Kelas
B:
172.16.0.0 –
172.31.255.255, setara dengan 16 jaringan yang masing-masing jaringan memiliki
host efektif sebanyak 65.534 host.
E.
Pembagian Kelas IP Address
Jumlah IP address yang tersedia secara teoritis
adalah 255x255x255x255 atau sekitar 4 milyar lebih yang harus dibagikan ke
seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Pembagian kelas-kelas ini
ditujukan untuk mempermudah alokasi IP address, baik untuk host jaringan
tertentu atau untuk keperluan tertentu.
IP address dipisahkan menjadi 2 bagian yaitu
bagian netwrk (net ID) dan bagian hist (host ID). Net ID berperan dalam
identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berperan
untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi seluruh host yang tersambung
dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit
bagian awal pada bagian awal address merupakan network bit/network number,
sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host
tidak tetap, bergantung kepada kelas network.
IP address dibagi ke dalam lima kelas yaitu
kelas A, B, C, D, E. perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya.
Cintihnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat
ditampugn oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara
umum kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keperluan
ekperimental. Perangkat lunak Internet protocol menentuka pembagian jenis kelas
ini dengan menguji beberaoa bit pertama dari IP address.
F.
Address Khusus
Selain address yang digunakan untuk pengenal
host ada beberapa address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh
digunakan untuk pengenal host. Address itu adalah:
a.
Network Address
Address ini digunakan untuk mengenali suatu
network pada jaringan internet. Misalkan untuk host dengan IP address kelas B
192.168.9.35 tanpa memakai subnet, network address ini adalah 192.168.0.0
address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada segmen 2 terakhir
menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada inte
Address ini digunakan untuk
b.
Broadcast Address
Address ini digunakan untuk mengirim dan menerima
informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network.
Seperti diketahui setiap datagram IP memiliki header alamat tujuan berupa IP
address dari host yang akan dituju oleh datagram tersebut. Dengan adanya alamat
ini maka hanya host tujuan saja yang memproses datagram tersebut, sedangkan
host lain akan mengabaikannya.
C. Multicast Address
Kelas address A, B dan C adalah address yang
digunakan untuk komunikasi antar host yang menggunakan datagram unicasr.
Artinya datagram memiliki address tujuan berupa satu host tertentu. Hanya host
yang memiliki IP address sama dengan destination address pada datagram yang
akan menerima datagram tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Jika
datagram ditujukan untuk 2 mode pengirman ini (unicast dan broadcast) muncul
pula mode ke tiga. Diperlukan suatu mode khusus jika suatu host ingin
berkomunikasi dengan beberapa host sekaligus (host group) dengan hanya
mengirimkan satu datagram saja.
G. Aturan Dasar Pemilihan
Network ID dan Host ID
§
Network ID tidak boleh sama dengan 127, karena network
ID 127 secara default digunakan sebagai alamal loopback yakni alamat IP address
yang digunakan oleh suatu computer yang menunjuk dirinya sendiri
§
Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255,
karena akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan alamat yang
mewakili seluruh jaringan
§
Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0,
karena akan diartika sebagai alamat network. Alamat netwrk digunakan untuk
menunjuk suatu jaringan buka host
§
Host ID harus unik dalam suatu network, dalam suatu
network tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang sama.
Ø SUBNETTING
A.
Pengertian
Subnetting adalah
teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan
cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru.
Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih
kecil. Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP addres kelas A, IP Address
kelas B dan IP Address kelas C. Dengan subnetting akan menciptakan beberapa
network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap
network tersebut.
B.
Alasan Melakukan Subnetting
Dua alasan utama melakukan subnetting:
1. Mengalokasikan IP
address yang terbatas supaya lebih efisien. Jika internet terbatas oleh
alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memliki 254, 65.000, atau
16 juta IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak network
dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau
dibilang ada) yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta.
2. Alasan kedua adalah, walaupun sebuah organisasi memiliki
ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID
yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua
komputer dengan network ID yang sama harus berada di physical network yang sama
juga.
C.
Tujuan Subneting
1. Untuk
mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host,
kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10 =244 alamat yang tidak
terpakai).
2. Menempatkan suatu
host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
3. Untuk mengatasi
masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
5. Untuk
mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa
memaksimalkan penggunaan IP Address
6. Mengatasi masalah
perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan daam suatu network, karena
Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang
berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.
7. Meningkatkan
security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam
suatu network.
D. Fungsi Subnetting
Fungsi subnetting antara lain sbb:
1. Mengurangi
lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan tidak akan
bertabrakan (collision) atau macet.
2. Teroptimasinya
unjuk kerja jaringan.
3. Pengelolaan yang disederhanakan.
4. Membantu
pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh,
Untuk contohnya kita
bisa ambil kasus sbb : WAN yang menggunakan jaringan antar kota yang berbeda.
lebih optimpal jaringan tersebut dengan subnetting.
E. Prosses Subnetting
Untuk
melakukan proses subnetting kita akan melakukan beberapa proses antara lain :
1. Menentukan jumlah
subnet yang dihasilkan oleh subnet mask
2. Menentukan jumlah
host per subnet
3. Menentukan subnet
yang valid
4. Menentukan alamat
broadcast untuk tiap subnet
5. Menentukan host –
host yang valid untuk tiap subnet
F. Mengenal Teknik
Subnetting
Misalkan disebuah perusahaan
terdapat 200 komputer (host). Tanpa menggunakan
subnetting maka semua komputer (host) tersebut dapat kita hubungkan kedalam sebuah jaringan tunggal dengan
perincian sebagai berikut. Misalkan
kita gunakan IP Address Private kelas C dengan subnet mask defaultnya yaitu 255.255.255.0.
G.
Aturan
Aturan Dalam Membuat Subnetting
1. Angka minimal
untuk network ID adalah 8 bit. Sehingga, oktet pertama dari subnet pasti 255.
2. Angka maksimal
untuk network ID adalah 30 bit. Anda harus menyisakan sedikitnya 2 bit untuk
host ID, untuk mengizinkan paling tidak 2 host. Jika anda menggunakan seluruh
32 bit untuk network ID, maka tidak akan tersisa untuk host ID.
3. Karena network ID
selalu disusun oleh deretan angka-angka 1, hanya 9 nilai saja yang mungkin
digunakan di tiap octet subnet mask (termasuk 0). Tabel berikut ini adalah
kemungkinan nilai-nilai yang berasal dari 8 bit.
H. Perhitungan
Subnetting
Penghitungan subnetting
bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang
relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar